Sabtu, 05 Juni 2010

Memelihara kedamaian hati

. Bismillahirrahmanirrahim.Diucapkan
setiap kita mengawali segala perbuatan. InsyaAllah, jika lidah kita
terbiasa, perbuatan ini sudah menjadi refleks kita, maka akan lebih
mudah bagi kita untuk menjaga diri dari perbuatan buruk. Karena senantiasa kita diingatkan bahwa ada Allah yang melihat perbuatan kita.Kalimat ini sekaligus mengingatkan kita, bahwa segala sesuatu adalah milik Allah, termasuk diri kita yang hina ini. Juga setiap perbuatan kita, hendaknya semua berada di garis yang ditetapkan Allah. Dalam
sebuah hadis Rasulullah menyatakan, "Bahwa setiap perbuatan baik yang
tidak dimulai dengan kalimat basmalah, maka perbuatan itu tak berkah."2. AlhamdulillahInti
dari ucapan dzikir ini adalah ungkapan rasa syukur atas kurnia dan
rahmat Allah swt. Sesungguhnyalah, pancaran perasaan syukur adalah
energi kehidupan yang sangat besar bagi manusia. Mereka yang paling banyak bisa bersyukur, bererti telah memiliki yang terbanyak dibanding orang lain.
Mengenai hal ini difirmankan dalam QS. Ibrahim ayat 7, bahwa Allah akan
menambah rahmat nikmat-Nya kepada mereka yang mampu bersyukur.Dengan mengucap kalimat ini setiap selesai melakukan satu pekerjaan, manusia seakan menguatkan keyakinannya bahwa tak akan pernah terjadi sesuatupun tanpa campur tangan Allah.
Jika sesuatu itu baik, dirasakan sebagai pertolongan Allah. Jika
sesuatu itu kurang baik, tetap disyukuri dengan berkeyakinan bahwa
itupun sudah lebih baik dari pada tidak sama sekali.Dan
manakala seseorang telah terbiasa mengucap syukur untuk hal-hal yang
kecil, maka ketika Allah menganugerahkan nikmat yang sedikit lebih
besar, maka kenikmatan yang dirasakan orang tersebut akan berlipat
ganda.3. AstaghfirullahDifirmankan
dalam QS. Ali Imran 135, "Orang-orang yang berbuat kekejian atau
menzalimi dirinya lalu ingat kepada Allah, maka minta ampunlah untuk
mereka atas dosa-dosa yang dilakukan."Sungguh Maha Suci Allah
Yang Maha Sempurna. Setelah Ia ciptakan manusia sebagai makhluk hidup
yang secara sunnatullah bisa berbuat khilaf, sekaligus Ia berikan
''ubat'' bagi kekhilafan tersebut. Bagi mereka yang pandai meminum ubat
ini, maka mereka tak akan terserang penyakit hati yang lebih serius.
Allah Maha Pengampun, terutama bagi siapapun yang segera bertobat
begitu sadar telah berbuat khilaf.Ummat Islam harus membasahkan
bibir mereka dengan istighfar ini, sehingga noda-noda dosa yang sempat
menempel sedikit demi sedikit setiap hari tidak segera menumpuk menjadi
noktah hitam yang tebal. Semakin lama noda-noda ini tertumpuk, akan
menjadi semakin sulit untuk menghilangkannya. Maka benarlah bahwa kebanyakan kesalahan besar berawal dari kekeliruan-kekeliruan kecil yang tidak dibenari.Sayangnya, seringkali manusia terlambat menyadari kekhilafannya itu.
Untuk menghindari keterlambatan taubat, maka dianjurkan untuk istiqamah
mengucapkan zikir ini setiap hari, terutama setelah shalat, walau
dirasakan tak ada kesalahan yang diperbuat. Rasulullah saw sendiri, yang sudah dijamin ma''shum, (terjaga dari dosa), dalam sehari mengucap istighfar setidaknya 100 kali.4. Insya AllahDiucapkan
ketika seseorang berniat hendak melakukan sesuatu di masa yang akan
datang. Zikir ini akan mengingatkan kita, bahwa kehendak Allah adalah
di atas segalanya. Tak seorangpun mengetahui apa yang akan terjadi
detik setelah ini. Itu sebabnya, tak akan
pernah ada janji yang diikat 100 % antar manusia, kecuali dengan
menambahkan kalimat, Insya Allah (QS. Al Kahfi, 23-24).Sayangnya, banyak orang mempergunakan kalimat ini secara keliru, hingga berkembang anggapan bahwa kalimat mulia inidiucapkan
sebagai kelonggaran untuk tidak menepati janji. Perbuatan umum ini
banyak menggejala dalam sebagian masyarakat, sehingga membuat banyak
orang memandang negatif kalimat ini.Adalah tanggung jawab kita
bersama, kaum muslim, untuk meluruskan pandangan ini. Dimulai dengan
diri kita sendiri. Mari kita buktikan bahwa ucapan Insya Allah bukan
berarti niat untuk melanggar. Akan tetapi sebagai ikatai yang
sudah pasti akan ditepati secara logika manusia, disertai kepasrahan
terhadap kehendak Allah yang sewaktu-waktu bisa membuyarkan rencana.5. Laa Haula walaa quwwata illaa billaah.Zikir
yang merupakan pengakuan terhadap kefanaan manusia dan ke-Maha Kuasanya
Allah ini diucapkan ketika seseorang mengambil keputusan (ber''azam).
Kalimat thayibah ini adalah pancaran
dari sikap tawakal seseorang. Setelah berupaya nyata mempertimbangkan,
maka ketika keputusan diambil, dilanjutkan dengan tawakal kepada Allah,
yang dinyatakan dalam sikap menerima resiko apapun yang terjadi
nantinya akibat diputuskannya keputusan tadi. (Qs Ali >Imran : 159).6. Laa Ilaaha IllallahBanyak hadis nabi Muhammad yang menyebutkan keutamaan kalimat thayibah ini. Bahkan disebutkan pula sebagai kunci pintu syurga.
Dalam prakteknya, masih banyak muslim yang terus menerus melafalkan
kalimat ini dalam setiap kesempatan, sayangnya, masih hanya sekedar
refleks bibir saja.Padahal, andai seseorang mengucapkan dzikir
ini sembari mengupas hikmahnya, sungguh nikmat dan manfaatnya akan
diperoleh tiada habis-habisnya. Karena penjabaran arti dari kalimat ini
begitu luasnya. Dan manfaatnya pun bisa dirasakan di setiap waktu dan
dalam kondisi apapun. Intinya satu; mengingat kebesaran Allah SWT.7. Innalillahi wa inna ilaihi rajiunSungguh
benar bahwa manusia adalah milik Allah, dan setiap inci pergerakan
tubuhnya beradadalam genggaman Nya. Namun kenyataan bahwa segala
sesuatu itu pasti kembali kepada pemiliknya, Allah SWT, tak jarang
sulit untuk bisa diterima manusia. Zikir yang diucapkan di saat menghadapi musibah ini akan membantu kita untuk mengingat akan hal ini.Insya
Allah, dengan membiasakan meresapi hikmah kalimat ini, kita menjadi
lapang dada dalam menghadapi setiap peristiwa, seburuk apapun, yang
sudah menjadi takdir kita. Semakin dalam seseorang menghayati hikmah
zikir ini, semakin ringan dia menghadapi kehidupan yang berat ini, tanpa harus menghadapi stress maupun depresi. Wallahu''alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar